Cash FLow is KING
Mana yang lebih penting, OMZET,
PROFIT, atau CASHFLOW??
Bagi yang kurang memahami makna dari ketiga hal itu, mungkin akan sedikit kami jelaskan. OMZET itu adalah nilai penjualan/ pemasukan. PROFIT itu adalah keuntungan, atau hasil pengurangan antara Omzet dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Sedangkan Cashflow adalah perputaran uang.
Bagi yang kurang memahami makna dari ketiga hal itu, mungkin akan sedikit kami jelaskan. OMZET itu adalah nilai penjualan/ pemasukan. PROFIT itu adalah keuntungan, atau hasil pengurangan antara Omzet dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Sedangkan Cashflow adalah perputaran uang.
Sebagian pemilik bisnis sangat bangga ketika omzet bisnis mencapai nilai milyaran rupiah. Lalu apa artinya itu ketika beban operasional mencapai angka 80% ? dan yang lebih parah, ketika omzet yang milyaran itu masih berupa piutang dari customer yang mungkin mencapai 60% dari total omzet itu?
Apakah Anda bisa menunda membayar gaji karyawan, listrik, dan sewa toko Anda menunggu piutang usaha Anda dibayarkan oleh customer? Tentu tidak. Mungkin saja Anda mendapatkan bisnis dengan nilai proyek yang cukup besar. Tapi itu cukup bermasalah ketika sistem pembayaran dilakukan di akhir (atau pembayaran tempo), dan Anda tidak mempunyai pemasukan rutin lainnya.
Artinya, aliran kas adalah "darah" bagi bisnis Anda. Keuntungan yang kecil tidak masalah asalkan perputaran kas itu terus mengalir, dan Anda bisa melunasi pembayaran kewajiban bisnis Anda. Bahkan, kalau Anda suka perhatikan, beberapa toko memajang tulisan "JUAL RUGI" di depan toko nya. Sebagian orang mencibir, "mana ada yang mau ngejual rugi, pasti bohong tuh". Terlepas dari apakah itu hanya strategi untuk mendatangkan pembeli atau tidak, beberapa pelaku usaha sering melakukan itu ketika aliran cashflownya terganggu.
Ya, mereka tidak mempermasalahkan kerugian yang ditanggung, asalkan ada aliran uang masuk. Mereka bisa membayar gaji karyawan, sewa toko, dan kewajiban-kewajiban lainnya.
Banyak kami temukan, terutama pada bisnis yang berbasis proyek, atau yang customernya merupakan sebuah perusahaan/ instansi pemerintah yang memang agak ribet masalah pembayaran. Mereka mengatakan "Omzet sih cukup besar, sangat besar malah..sampai ratusan juta", lalu kami tanya "trus kenapa bangkrut?", dan mereka menjawab "Ya keuntungan itu cuma di atas kertas, pembayarannya bisa aja molor 6 bulan atau bahkan setahun. Kas kita kosong. Kita ga bisa bayar gaji karyawan. Apalagi suplier nagih terus-terusan"
Hati-hatilah dengan perputaran kas Anda. Itulah nyawa bisnis Anda. Buatlah perencanaan pengeluaran dan target penerimaan untuk bisnis Anda. Memang yang paling bagus adalah memilik Omzet tinggi dengan margin profit yang tinggi, dan semuanya terjadi secara tunai.
salam